All Posts By

Alfian Pamungkas Sakawiguna

Sepotong Ilmu

Apa paling penting dalam hidup?

Kala TP Rachmat Minder dengan Nadiem Makarim

Siapa yang tidak kenal dengan Theodore Permadi Rachmat. Konglomerat kelahiran Majalengka tersebut memang sudah tidak diragukan lagi kelihaiannya dalam berbisnis. Bahkan Majalah Forbes kembali mencatatkan namanya sebagai salah satu dari 1.645 pemilik kekayaan di atas US$1 miliar  untuk tahun 2014. Rachmat berada di peringkat 973 dalam daftar tahunan Forbes dengan capaian nilai harta sebesar US$ 1,85 miliar.

Namun di balik segala kesuksesannya ternyata, ada rasa minder yang menghinggapi pemilik Grup Triputra ini ketika membandingkan dirinya dengan Nadiem Makarim, Co-founder Go-jek. Dalam sebuah kesempatan acara Manajer Leader Summit yang digelar Intipesan di Djakarta Theater, mantan Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk berbagi pemikirannya tentang membangun bisnis dan juga kekagumannya atas sosok Nadiem.

Berikut penuturan TP Rachmat yang disajikan dalam format bertutur

“Saya punya slide presentasi mungkin tidak secanggih pembicara lain, umur saya 73 tahun. Saya telah 48 tahun kerja, saya mulai 48 tahun lalu sebagai pegawai nomor 15 di Astra dan pegawai nomor satu di United Tractor. Sebagai orang yang paling tua, orang selalu tanya ke saya, ‘Pak, kalau saya bisa tanya satu nasihat, apa sih nasihatnya itu?’ Sebelum saya menjawab, saya ingin menerangkan beberapa hal.

Selama saya mengamati hidup saya,  banyak melihat perusahaan jatuh bangun. Tiba-tiba naik besoknya turun atau sebaliknya. Lalu saya mencoba mengobservasi apa sih sebenarnya yang bisa membuat sebuah organisasi bisa terus eksis dalam rentang waktu jang panjang.

Lalu saya lihat ada tiga organisasi yang telah berabad-abad sustainable. 
Lihat Agama Budha, mereka mulai didirikan oleh Sidharta Gautama sejak kurang lebih 2.600 tahun lalu, Kristen didirikan 200 tahun lalu, Islam 1.500 tahun lalu. Kenapa mereka sampai sekarang sustainable?
Pernah tidak ada yang memikirkan itu? 
Rasanya masih jarang. Lalu apa yang mereka punya sebagai kesamaan?

Menurut saya ada satu yaitu Believe dan Mission (baca: sense of mission)
Satu-satunya yang menyebabkan organisasi ini langgeng sampai sekarang berabad-abad, sebenarnya hanya sense of mission.

Menurut saya perusahaan juga sama, kalau kita bisa punya sense of mission, dari atas sampai ke bawah maka akan sustainable.

Lalu apa lagi kesamaannya? Baik Budha, Kristen, Islam sama-sama religious leader sebagai panutan. Istilahnya jika guru kencing berdiri murid kencing berlari. Dalam perusahaan juga sama, harus punya pemimpin-pemimpin yang memberikan contoh yang baik.

Dan terakhir, perusahaan juga harus punya ritual untuk mempertahankan eksistensinya.

Selama perusahaan itu ada believe, ada leader yang kasih contoh baik, dan punya ritual yang menguatkan kepercayaan maka akan langgeng.

Masuk di Astra sebagai pegawai 15, sekitar 15 tahun lalu saya membuat beberapa perusahaan sendiri, Triputra dan Adaro. Nah, yang saya lakukan di perusahaan saya sama. Di sana ada mission, leader, dan ritual. Misi di Triputra sangat sederhana, a bigger purpose, prosper with the nation.
Saya sendiri menyumbang banyak, saya kasih beasiswa 1.500 orang, saya memberikan yatim piatu sejumlah uang, saya bangun klinik kesehatan. Saya pikir saya telah melakukan banyak hal.

Sampai kemudian saya lihat Go-jek.  Go-jek dalam waktu 5 tahun bisa memberi pekerjaan pada 200.000 orang, tentunya saya bandingkan dengan apa yang saya lakukan dengan Nadiem lakukan. Seluruh pegawai saya berkisar 70.000 orang. Nadiem dalam waktu singkat 200.000 orang, akhirnya saya pikir siapa yang memberikan kontribusi paling besar dia atau saya. 

Nadiem memberikan kontribusi lebih besar dalam jangka waktu 5 tahun, dibanding saya yang 15 tahun.

• Jadi saya bilang ke anak-anak saya,  apa kontribusi terbesar yang akan kalian berikan ke bangsa. Bangun world class company, nah itu aja.

• Pengalaman saya di Astra mengajarkan bahwa bila perusahan tidak punya value system maka tidak akan kemana-mana.

• Value system itu tidak boleh hanya di mulut, harus di hati, apa yang diomongkan harus sama seperti yang dilakukan (baca: walk the talk).

• Jadi kalau ada orang menanyakan ke saya apa paling penting dalam hidup?
Apa itu perusahaan, apa itu negara, selalu saya katakan: “have a mission bigger than yourself. Kalian yang harus mencari mission kalian,”

source : http://swa.co.id/swa/trends/kala-tp-rachmat-minder-dengan-nadiem-makarim

khairunnas anfa’uhum linnas
Sebaik2nya manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama

Foodnote UKM

Pelopor Martabak Mozzarella di Bandung

Menurut saya martabak bisa di bilang makanan sejuta ummat, makanan khas Indonesia yang ada di setiap penjuru jalan ketika saya melancong, asin maupun manis masih tidak jadi masalah tapi jika di padukan mozzarella saya tidak tertarik, karena yang ada dalam pikiran saya martabak ya menunya tidak beda jauh di setiap daerah.

Ternyata di Bandung banyak yang mulai membangun brand martabak dengan citra rasa yang berbeda, salah satunya Martabak Mertua (1st Pelopor Mozarella Snce2015) Calon mertua yang katanya galak aja kabarnya bisa luluh kalo dibawain martabak. Makanya slogan Martabak Mertua ini : “Sukses rayu calon mertua sejak dulu” :3

Berawal di Bandung kini 2019 sudah mempunyai beberapa cabang seperti di Jakarta, Cimahi, Depok, dan Bekasi. Membawa konsep yang berbeda, tempat lebih nyaman, citra rasa berbeda dari menu klasik hingga mengikuti trend saat ini, ada hal yang tidak boleh dihilangkan seperti martabak lainnya yakni bisa melihat langsung pembuatan martabaknya.

Malam tadi saya di kirim martabak mertua dengan rasa tuna kani mentai, sebagai orang yang tidak terlalu suka dengan mozzarella, benar-benar tidak ingin memakannya, tapi karena penasaran seberapa kreatif citra rasa yang di berikan, akhirnya saya coba ternyata habis hingga saya ulas melalui artikel. Overall semuanya enak-enak dan terbilang terjangkau karena brand ini menggunakan bahan-bahan yang digunakan tidak sembarangan dan porsinya cocok untuk keluarga bawa ke mertua, kalau makan sendiri kebanyakan kali #ehh

Idenya simple, menambah mozzarella diatas martabak telor. Sempat hits dikalangan blogger Bandung akhir tahun 2015 dan ternyata sukses bikin martabak mozzarella jadi hits dimana-mana. Tidak banyak yang tau jika pelopornya adalah Martabak Mertua.

Martabak mozzarella ala Martabak Mertua pasti punya segementasi penikmat tersendiri. Istri saya suka sekali dengan mozzarellanya, apalagi isinya tuna. Mengikuti trend pisan lah, saya search juga instagramnya cukup aktif karena memang di era saat ini marketing dan edukasi user juga sangat di perlukan. Untuk melihat menu dengan citra rasa kekinian bisa cek langsung melalui instagram, banyak juga video review martabaknya.

Sekian tulisan kali ini saya khususkan kepada teman-teman UKM agar terus belajar mengikuti trend market dan terus berusaha memperbaiki produknya agar bisa sustain. Semangat!

Perjalanan

Tugas yang tidak pernah selesai

Sejatinya pekerjaan kita membersihkan tempat tinggal agar tetap nyaman adalah kewajiban utama dalam berkeluarga. Setelah menikah banyak belajar untuk lebih bersih dan rapi termasuk membersihkan rumah, mencuci mobil sampai mencuci piring secara mandiri. Bukan karena tidak mau ada pembantu, perspektif saya sangat membutuhkan bantuan orang untuk bersih-bersih, namun kami memutuskan untuk belajar mandiri hidup berdua dan berbagi tugas hingga benar-benar tidak bisa di kerjakan bersama. Sebagai kepala rumah tangga saya yang memutuskan hal tersebut, namun saya juga sebetulnya yang merasakan pekerjaan saya bertambah, di kala fokus pada pekerjaan harus siap di panggil atau mengulang konsentrasinya karena harus mengerjakan yang lain.

Tapi disitulah tantangannya saya harus manage waktu kembali agar semua kewajiban bisa di kerjakan. Apalagi saya cukup idealis bahwa anak tempat bermain dan tempat belajarnya adalah orang tua, ah tentu saya harus siap-siap untuk bisa menemani anak sambil curi-curi waktu untuk upgrade skill, bisa banget sambil baca buku. Ternyata sebelum ada anak saja saya cukup repot untuk setiap hari bisa membersihkan seluruh ruangan + mopping/mengepel berdua misalnya istri yang nyapu, kemudian saya yang mengepel. Harus tiap hari karena kita berdua ingin nyaman. Ya untung saya dulunya anak kosan yang suka bersih-bersih jadi memang ingin bersih. Pernah juga beberapa kali memanggil asisten rumah tangga layanan daring yang di hitung jam.

Ternyata mereka memerlukan waktu 3-4 jam dan itu belum tentu sesuai keinginan (bersih menurut kita) Semua orang punya penilaian masing-masing, tenang saya suka kasih bintang sempurna dan tip walau ga sesuai keinginan, ada juga yang nunggu di jemput suaminya sampe 2 jam, terus berantem depan rumah. Begitulah kehidupan, saya memutuskan untuk mencari alternatif terbaik agar saya bisa tetap fokus dan upgrade skill tapi rumah bersih! Harus dong, karena kebersihan sebagian dari iman.

Searching review-review IOT (internet of things) yang menarik di era saat ini, saya jatuh hati karena kebutuhan yang bisa saya minimalisir, yakni menyapu dan mengepel menggunakan robot. Selain tanpa baper, ternyata tugas yang di kerjakan lebih detail. Berikut saya mencoba robot ini setelah saya memesan asisten rumah tangga layanan daring selama 3 jam, kasat mata sudah sangat bersih. Ternyata hanya dalam waktu 30 menit roborock S5 gen 2 saya masih menemukan banyak debu.

Roborock S5 Gen 2
Pantauan di Smartphone

Jika robot sudah selesai bertugas maka dia akan kembali ke station dock untuk melakukan charging. Pada dasarnya mirip dengan technology vacuum cleaner namun sangat cerdas dan bisa di kendalikan dari jarak jauh melalui internet, dia akan merecord pemetaan ruangan dan juga tidak akan terperosok tangga. Saya membeli produk ini dari perusahaan asal China dan tidak menghabiskan lebih dari 420 USD. Bagi saya worth it jika di bandingkan dengan seorang asisten rumah tangga, ga bakal baper pula (ini problem yang cukup umum di era saat ini) dan saya rasa produk ini bisa menyelsaikan permasalahan tersebut, saya menyebutnya technologi beyond humanity. Selamat datang di era IOT, dimana robot perlahan akan menggantikan peran kita, bagaimana apakah sudah siap mengambil tantangan di depan? Yuk tugas kita untuk Indonesia tidak sederhana lagi. Persaingan antar negara yang sangat ketat sekali. 🙂

Pelajaran

Khong Guan Asal Mana?

Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440H. 
Mohon maaf lahir dan batin, begitu banyak ucapan yang berdatangan ke pemberitahuan saya, dari rekan non muslim sekalipun, selain itu banyak juga tradisi unik di sekitar rumah yang saya kunjungi, yakni hampir semua menyediakan kue khong guan 🙂 Artikel kali ini saya akan menggali informasi kue yang benar-benar legendaris ini.

Khong Guan / Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Ltd. Adalah perusahaan berskala internasional yang bergerak dibidang industri makanan khususnya produk biskuit dan wafer. Berdiri sejak tahun 1947 di Singapura. Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti diketahui “Khong Guan Red Assorted” atau lebih dikenal dengan nama “Khong Guan Merah” sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas Lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat pada hari raya. Khong Guan dikenal lewat jargonnya: Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya.

Khong Guan diciptakan oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya adalah imigran asal Fujian, Tiongkok, yang bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung. Saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia. Disini mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis. Mereka lalu membuat dan menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup. Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri. Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu. Ia pun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda. Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali sedemikian rupa. Penjualan meningkat seiring tingginya kemampuan produksi. Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan, menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.

Tidak hanya di Asia Tenggara dan Tiongkok, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket lebih dari 40 negara. Diantaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai saat ini, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu. Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit.

Kemasan Kong Guan

Adapula kaleng silinder yang lebih kecil, serta varian biskuit kalengan lain seperti Top Biscuit, Top Ekonomi, One One, Assorted Flowers. Didalamnya terdapat aneka bentuk dan rasa biskuit serta wafer. Namun, biasanya yang paling ditunggu-tunggu adalah wafernya karena hanya ada dua bungkus dan letaknya tersembunyi di bawah. Meski terkenal akan biskuit assortment-nya, Khong Guan juga memproduksi biskuit jenis lain seperti Big Royal, Marie Susu, dan Malkist. Selain merek Khong Guan, Khong Guan Group di Indonesia juga membawahi merek Monde, Nissin, dan Serena.

Monde yang juga bagian dari Khong Guan Group
Nissin Wafers
Serena Egg Roll

Bagaimana? apakah di tetangga atau rumah teman-teman ada salah satu produk tersebut?Berkat dukungan masyarakat Indonesia, Khong Guan menjadi Industri besar yang turut serta membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan karena hampir setiap tahunnya Khong Guan menyerap banyak tenaga kerja hingga puluhan ribu orang untuk beberapa pabrik yang tersebar di Indonesia. Hingga saat ini Khong Guan masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena Khong Guan “Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya” Meskipun saat ini tidak sedikit kaleng Khong Guan yang berisi lain, misalnya rengginang / krupuk.

Sumber informasi : https://id.wikipedia.org/wiki/Khong_Guan

Perjalanan

22 Tahun menikah?

Ketika memutuskan untuk menikah, saat itu umur saya masih 22 tahun. Melangkah atas niat untuk menyempurnakan setengah agama, lingkungan pertemanan saya tidak ada yang mencoba support atas keputusan besar ini, disaat mengirim undangan mayoritas respon adalah :

Wah sudah nikah lagi? Nanti gimana? Memangnya sudah siap?

Sayangnya saya sudah terbiasa dengan ocehan-ocehan bernada seperti itu, sehingga menganggap ‘biasa’ saja. Saya tau setiap keputusan tentu mempunyai konsekuensi masing-masing. Menikah membuat kita semakin berfikir mengenai masa depan. Banyak hal sebelum menikah tidak terfikirkan atau memang terlupakan, salah satu contohnya adalah persiapan pendidikan anak kelak. 🙂 1 hari setelah menikah di Garut saya tetap pulang ke kantor semi rumah di Setiabudi Regency – Bandung, dan mengajak istri tinggal di kantor bersama beberapa team saya. Selama 1.5 tahun sebelum menikah saya sudah membuat konsep lantai 1 untuk personal, lantai 2 untuk bekerja. (numpang)

Foto kamar dengan barang-barang yang sudah tidak muat lagi.

Bahagia bisa di beri ujian kehidupan untuk hidup bersama team, apa-apa untuk bersama, bukan lagi memikirkan ber-dua. Semua yang satu rumah sudah menjadi kewajiban kita berdua untuk di jaga / di layani dengan baik dan berbagi tugas satu sama lain, bagaimana tidak, saat itu saya dan istri lah yang menjadi orang tua mereka. Kebahagiaan kita semua ketika ada anggota keluarga yang berhasil wisuda. Di rumah ada 4 orang yang berhasil di wisuda dengan mengandalkan internet kantor!

Foto salah satu keluarga IDCloudHost ketika lulus wisuda UNPAD 2019

Tempat yang sering kedatangan tamu, dan juga teman-teman yang ingin belajar bisnis maupun masak! Ya istri lumayan sering masak jadi bisa di bilang senior di lingkungan teman-temannya haha.

Sebelum menikah saya sudah menyicil perabotan rumah tangga, misalnya kasur hingga kulkas. Saya mencoba mengkonsep agar suatu waktu ketika punya rumah tidak harus beli perabotan lagi. 6 bulan setelah menikah akhirnya punya rumah sendiri dan semua yang di konsep terealisasi dengan baik.

Akhirnya bingung cara nyusunnya gimana?
Untung istri jagonya masalah rapi-rapi

Saya meyakini bahwa bahtera rumah tangga ini selalu di kuatkan oleh team saya yang sering membawa permasalahan #ehh, Pasti ada gelombang apalagi kita tinggal bersama selain keluarga. Berbeda pandangan ataupun tersinggung oleh perkataan orang lain adalah makanan sehari-hari, Ya namanya juga hidup. Saya sering menguatkan dengan perkataan sederhana : Orang hidup pasti di berikan cobaan, bagaimanapun juga semua itu tergantung dengan cara kita menyikapinya. Yakin kan semua cobaan itu datang dari Allah, lalu tugas kita? masa komplain sih, tugas kita bersyukur atas cobaan yang datang dan belajar lebih baik lagi, problem ini belum seberapa, mungkin di depan akan ada ujian yang lain makanya harus melewati level ini dulu, ayo semangat lagi 🙂

Deg-degan Pokoknya 🙂

Alhamdulillah saat tulisan ini di terbitkan istri saya sedang mengandung bayi laki-laki 35 minggu. Sebentar lagi saya jadi Ayah. Deg-degan nambah tanggung jawab dan terasa rindu padahal belum pernah bertemu. Semoga saya terus bersyukur atas segala ujian naik level dariNya. Semoga bisa jadi Ayah yang bisa memikul tanggung jawab dengan bijak!

Bagi yang mau mengenali saya lebih jauh (perjalanan kecil hingga berusaha membuat lapangan pekerjaan) bisa membaca buku CEO Notes.

Terima Kasih sudah membaca, sampai jumpa di artikel berikutnya.

Sepotong Ilmu

3C! – Cingcai | Cengli | Cuan

Saya ingin sharing mengenai problem besar dari pertanian Indonesia dari sudut pandang saya tidak menjaga kualitas atau bingung untuk menjual kualitas yang tidak layak jual demi keuntungan. Padahal menjaga kualitas itu adalah hal terpenting. Selama saya bantu petani, pembelian pertama selalu bagus, pembelian ke dua kualitas downgrade. Hingga 20% yang tidak bisa saya jual karena berusaha menjaga kualitas terbaik, hingga kita berani refund untuk barang yang tidak sesuai. Saya biasanya sharing prinsip dari sudut pandang muslim, kali ini izinkan saya untuk menceritakan prinsip yang baik di gunakan oleh banyak orang terutama sering di gunakan orang China.

Prinsip 3C! – Cingcai | Cengli | Cuan
Cengli, artinya dalam menjalankan sesuatu, kita harus fair dan berkarakter. Karena hal ini akan membentuk reputasi, Kalau orang mengenal kita sebagai orang yang fair dan berkarakter, mereka akan sangat ingin berrelasi dan berbisnis dengan kita.

Cincai, bisa diartikan flexibel dan generous. Karena, sikap yg flexibel dan dermawan membuat kita menjadi pilihan utama relasi kita untuk berbisnis dan berpartner. Dan umumnya kalau kita “cincai” kepada orang lain, mereka akan cenderung “cincai” sama kita.

Cuan, yg berarti untung, ini harus menjadi yg nomer terakhir karena kalau 2 faktor sebelumnya tidak menjadi fondasi, faktor yg satu ini akan menjadi rapuh dan tidak sustainable.

Jadi pelajaran berharga yg didapatkan adalah :

Pertama, perbaiki karakter, jadilah orang yg mempunyai karakter yg baik. 
Kedua, jadilah org yg generous. Jika kita terlalu hitungan, kemungkinan rekan kita akan menjadi itungan dengan kita. Generousity tidak hanya direspone dengan generousity tetapi juga memupuk nama baik di dunia pertemanan yg kecil ini dimana reputasi buruk akan menyebar dengan lebih cepat di bandingkan reputasi baik. Utamakan memberi terlebih dahulu sebelum mencari keuntungan.

Ketiga, usahakan dalam melakukan segala sesuatu didasarkan win-win. Janganlah serakah dalam mencari untung karena partner hingga user akan mengingat dan akan lebih berhati-hati dengan kita dikemudian hari.

3 kriteria ini pun sangat bermanfaat untuk memilih partner bisnis 🙏

Sepotong Ilmu

Mitsui Group

Hari ini saya banyak belajar tentang Japan dan tersadar blog ini sudah tidak pernah ada update, akan saya coba rapikan kembali untuk berbagi cerita, ada satu perusahaan yang saya lihat sampai ke akar-akarnya.

Mitsui Group 
三井グループ

Founded 1876; 143 years ago
(foundation of Mitsui & Co.)

Total aset: $106,7 juta
Kantor Pusat: Tokyo, Jepang
Pendiri: Tatsuzo Minakami
Jumlah karyawan: 6.006

Dan Perusahaan ini banyak megang kendali di produk-produk yang kita sering temui. 

Beberapa diantaranya Toshiba, Sony, Toyota, Yamaha Dll. Entah bagaimana caranya Mitsui Group bisa megang kendali, namun yang tidak kita sadari saat ini adalah bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Negara) yang diakusisi / merger besama salah satu bank terbesar di Japan yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation yang juga merupakan group dari Mitsui Group!

Bank yang perputaran uang pensiunan Indonesia ini 97.34% sahamnya di miliki Sumitomo Mitsui Banking Corporation, 1.02% BNI, 0.15% BCA, 0.32% public dan sisanya saham treasuri.

Apa kabar Indonesia? Semoga selalu baik-baik saja.

sumber :
https://www.btpn.com/pdf/investor/shareholders-composition-and-group-organizational-structure/03—struktur-usaha-bank-per-maret-2019-bilingual-1-.pdf?fbclid=IwAR0nEG5MiPftOXmyZ2iQGnBsAekkK264F03g8bFEeg4B6hCFBsoCFrMePMg

Perjalanan

Pernikahan?

I have found strength in you.

Mohon doanya untuk kami berdua sosok manusia yang masih biasa-biasa saja, yang akan bersandar pada kekuatan satu sama lain, sambil terus berusaha memaafkan kekurangan satu sama lain. Menjadi dua pemimpi yang akan bertemu dengan lelah untuk terus berlari, tetapi saling berbagi punggung untuk bersandar, berbagi tangis saat harus bertengkar. Kita adalah dua orang egois yang memutuskan untuk menikah. Kelak setiap hari harus berusaha mengalahkan diri masing-masing. Dengan sejumlah rasa pengertian dan kesepahaman, engkau bersenang hati menghormatiku sebagai suami dan aku berbahagia menyayangimu sebagai seorang istri.

Bumi akan dipenuhi dengan kebaikan, ketentraman, dan hal-hal yang membahagiakan manusia, jika dihuni oleh hamba-hamba yang bertaqwa. Diantara wasilah membentuk manusia yang bertaqwa adalah dengan melahirkannya dari suami-istri yang bertaqwa pula.

Pernikahan adalah syiar Allah Ta’ala di muka bumi, agar kita selalu mengingat akan keagungan Tuhannya. Sungguh beruntung seorang hamba yang diberikan keberkahan di dalam pernikahannya. Sebagai balasan dari Allah Ta’ala karena ia melihat pernikahan adalah pengingat akan kebesaranNya, dan menjadikan ketaatan sebagai penghias rumah tangganya. Semoga Allah Ta’ala memberikan kita karunia berupa rumah tangga yang mengantarkan menuju kebahagiaan di akhirat.

Alfian Pamungkas Sakawiguna
See more our story instagram : @salfian_
salfian.wedding 25-08-2018

Pelajaran Sepotong Ilmu

Belajar dari permainan Japan!

Piala Dunia! Dimana pemain terbaik dunia berkumpul, saya bukan orang yang selalu nonton bola tapi kali ini saya banyak belajar dari permainan hebat di 16 besar, terutama permainan Japan vs Belgium. Terkesima dengan banyak team hebat yang selalu di anggap akan menang namun harus pulang kampung duluan! Disana saya belajar bahwa dinamika permainan susah di tebak dan rasa pantang menyerah yang luar biasa sangat terlihat dengan jelas dan mejadi salah satu modal untuk bisa berlaga,semua pertandingan di piala dunia serasa final dan terkesan menjadi pertandingan terakhir. Semua berusaha habis-habisan bersikeras memberikan yang terbaik! Japan di awal babak kedua unggul 2-0 untuk Belgium. Saya sudah kagum bahwa Japan sangat bersemangat dan pantang menyerah hingga bisa mencetak 2 gol. Tapi ternyata ada sifat yang luar biasa dari Belgium bahwa selama pertandingan belum selesai maka masih banyak peluang yang bisa terjadi, rasa pantang menyerah, berusaha dan tidak mengeluh terlihat jelas di mental pertandingan. Ternyata benar Belgium bisa menyamakan kedudukan di 15 menit terakhir, dan yang lebih mengagumkan Belgium mengejar ketinggalannya di 10 detik waktu yang tersisa. Pada akhirnya Beligium yang memenangkan pertandingan 3-2. Ternyata ada hal yang menarik lainnya yang bisa dijadikan pelajaran terkait permainan juga kebiasaan orang Japan. Dari suporter yang selalu mengambil kembali sampahnya ketika selesai pertandingan, dan para team Japan membersihkan ruangan ganti dan meninggalkan pesan ‘Terimakasih dalam bahasa Japan”. Sebuah contoh, kebiasaan dan karakter yang luar biasa! Jepang layak mendapatkan rasa hormat.

Berikut foto-foto yang di ambil dari media thesun.co.uk

Tambahan cuplikan video yang juga menakjubkan :

Teringat kata-kata seseorang : ketika kita menghormati/bersyukur akan di berikan lebih, ketika mengeluh akan disibukan dengan keluhannya hingga fikiran berburuk sangka hingga lupa banyak yang harus di syukuri, ketika bersemangat pantang menyerah akan di berikan kejutan-kejutan yang menakjubkan.

Mental itu dibangun! Umur boleh bertambah, namun sudahkan kita pandai bersyukur atas kehidupan ini?

APS.

Perjalanan

Perjalanan 3 Tahun IDCloudHost Tanpa Pendanaan

Terimakasih atas segala supportnya, banyak yang bertanya dan tidak menyangka bahwa IDCloudHost umurnya baru 3 tahun, Alhamdulillah kami senantiasa bisa terus berjalan tanpa investor, kala itu saya Alfian Pamungkas Sakawiguna mahasiswa yang biasa-biasa saja, berumur 19 tahun sedang kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia yakni Telkom University. Membangun dari nol tanpa mempunyai mentor, keuangan yang baik, peminjaman modal, bahkan hanya memanfaatkan komputer di lab kampus. Karena laptop milik saya untuk membaca berita saja sangat sulit. Rata-rata makan hanya 1 kali dalam sehari, cara terbaik saya untuk bisa bertahan hidup adalah berpuasa dan memasak sendiri, kadang berpuasa untuk bisa makan nasi padang, karena harganya sulit di jangkau. Berusaha bangun pagi untuk bisa mengikuti kelas ‘walau ngantuk’, mahasiswa yang sering tidur di lab kampus untuk memanfaatkan fasilitas internet, dan bergaul dengan orang shaleh! Tidur jam berapapun, pasti akan di bangunkan untuk shalah subuh berjamaah di MSU. Pertanda setelah shalat saya harus segera pulang ke kosan 😀

Hal tersebut yang membuat diri saya dan team membuat Beasiswa IDCloudHost, ketika bisa menyisihkan uang sedikit, tekad untuk bisa menguliahkan siswa yang kurang mampu dan berusaha keras atas masa depannya. Pada tahun pertama pendaftaran beasiswa ada 5000 orang, sedangkan uang yang kita sisihkan tidak begitu banyak. Kita hanya bisa menerima 2 orang! Tahun ini kami membuka kembali, baru dua orang yang kami terima, dan berencana menambah kuota dengan pendaftaran baru : https://idcloudhost.com/beasiswa/
Terimakasih banyak kepada Bu Rinna Fridiana bersama team marketing, pak rektor Mochamad Ashari atas support dan kepercayaannya kepada kami.

Pada tahun pertama pelanggan kami hanya 1000 orang dengan 4 orang team, kini total customer +50.000 dan team yang sudah berkembang 32 orang, juga sertifikasi security, network, sysadmin dan upgrading team menjadi aktivitas harian, karena banyak amanah yang harus kami pegang, menjaga performa terbaik untuk layanan maksimal.

Alhamdulillah segala sesuatu terjadi pasti atas qudrat dan iradatNya, Terimakasih banyak untuk semua pelanggan yang mempercayakan layanannya kepada kami, juga untuk semua yang memberikan review/feedback, Pak CMO Muhammad Mufid Luthfi dan team marketing atas segala effortnya, kini bersama team terbaik masih berusaha mengembangkan teknologi dan pelayanan. Besar harapan semoga idclouhost.com bisa bermanfaat untuk banyak orang!