3 tahun yang lalu saya pernah mendirikan sebuah startup hosting bernama Night-hosting (sendirian) kemudian nambah orang-orang yang saat itu saya anggap bisa bergabung dalam startup, bisa di bilang orang-orang yang sangat qualified :D, seiringnya berjalan waktu perubaan nama menjadi Metroworld Host Saya lupa akan historynya kalau lihat dari testimonial situs dan sosmedya nama itu terlihat sudah cukup besar di forum/media sosial, mungkin terkenal karena harganya yang murah (terakhir saya jalan2 ke halaman facebooknya 6 bulan yang lalu) kalau sekarang saya kurang tau mungkin kualitasnya sudah lebih baik dari pada dulu, saya sarankan bagi yang penasaran bisa di coba saja.
berikut cerita perjalanan night host sampai metroworldhost (bukan saya yang menulis) :
7 bulan yang lalu saya memutuskan untuk keluar dari metroworldhost, Saya bukan orang yang keras kepala dan cukup hati-hati dalam mengambil keputusan, mengenai income sudah pasti cukup besar apabila di bandingkan beberapa tahun yang lalu saat saya sendirian, ketika saya memutuskan untuk keluar saya di anggap sebagai orang yang labil dan ga pake mikir dalam mengambil keputusan (wkwk). Padahal, saya tidak meminta apa-apa dan keluar begitu saja setelah izin untuk keluar (keadaan internal sudah tau bahwa saya keluar) kemudian saya hanya merubah status di social media dari bekerja menjadi tidak bekerja linknya :
Saya keluar dan sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk membangun yang baru, tapi saya dapat pesan dari seseorang cient saya yang isinya ‘mas Alfian kalau customer mas kenapa2 setelah mas alfian pindah gimana? bukannya tujuan mas alfi membangun startup ini untuk memudahkan orang lain dan membuat client nyaman?’ jleb rasanya. Ada beberapa orang yang mengirim pesan serupa dan menjadikan saya terdorong membuat hal yang baru.
Ketika saya keluar hak akses saya langsung di hapus begitu saja, akun paypal (atas nama KTP saya) di rubah (saya sudah tidak pernah mengaksesnya lagi, mencari tahupun tak pernah karena balancenya cuman $200 ya ikhlaskan saja, lagian mungkin itu milik MWH)
Beberapa minggu kemudian saya mulai startup baru sendirian. Setelah setup billing area saya ingat bahwa saya masih mempunyai database startup lama (tidak ada aturan saya tidak boleh menggunakan database perusaahaan kan?) lagian dulu juga saya sendiri yang setup whmcsnya mengenai email, serta invoicenya. Disana saya menggunakan database tersebut untuk kemudahan dan mempercepat setup dan saya melakukan penghapusan service client (karena ingin mengosongkan isinya, takut jadi masalah) ternyata APInya masih nyantol dengan server startup lama, alhasil ternyata saya menghapus VPS juga dong. Saya ga sadar sama sekali, karena tidak ada notice penghapusan. Tiba-tiba beberapa minggu kemudian ada teman saya dari startup lama yang mengajak bertemu, dia bilang sih ada proyekan dari kampus yang berada di Jakarta mengenai cloud computing, lagian saya ingin silaturahmi dan menyelesaikan semuanya, seperti tandatangan surat pengunduran diri.
Tiba-tiba di akhir pembicaraan dia menunjukkan surat laporan dari metro jaya bahwa dia sebagai korban dan saya pelakunya. (tahan, jangan dulu ketawa), dia menceritakan bahwa keterpaksaan untuk melapor polisi karena (tuntutan client) it’s okay ga jadi masalah sama sekali buat saya. Dia menceritakan dan mengaku kaget bahwa polisi menemukan bukti seorang alfian pelakunya. Polisi menemukan bukti dengan mengakses cloudflare dan cloudflare tersebut atas nama alfian. Jadi langsung menyimpulkan bahwa yang hack adalah alfian. (saya mikir keras, polisi bisa buka cloudflare ‘hah? ga salah tuh? (wajah saya masih keep calm)’) saya ingat-ingat lagi password cloudflare saya memang belum berubah, jadi yang liat pastinya yang melapor, haduh mas situ yang melapor kok, kenapa pura-pura kaget polisi yang menemukan nama saya.#pencitraanmasakini. Tak hanya di sana, dia bilang polisi lagi butuh duit jadinya ga bisa di cancel pelaporan ini. wkwk (silahkan tertawa) ya begitulah, saya orangnya cuekan jadinya ga di tanggapi, terus mereka cape sendiri (saya di suruh bikin surat permintaan maaf, saya lakukan) ga tau nih ga jelas sekarang masalahnay gimana. Kalau lanjut ke pengadilan, manteup banget tuh, biar sama-sama ribet toh itu konsekuensi telah melapor dan tidak di lakukan secara kekeluargaan. Apalagi teamnya ada yang dari kalimantan, kan asyik tuh doi jadi bolak balik jakarta cuman buat sidang. Padahal metro belum punya bendera kekuatan hukum. bayangkan saja wkwkwwk.
Saya sih biasa saja menanggapi orang-orang seperti itu, dia minta tolongpun saya masih membantunya. Akun yang belum saya serahkan ketika di minta maka saya pasti berikan Berjalannya waktu, ternyata ada yang ingin bergabung dalam mengembangkan startup yang saya buat. Awalnya saya sendiri saja, ketika sudah menemukan partner maka saya usahakan bahwa proses legalitas perusahaan dengan kekuatan hukum, jadilah PT. Cloud Hosting Indonesia. Pembelajaran berharga bagi temen-temen semua dalam pertemanan, dan juga proses legalitas. Jangan mudah percaya untuk membeli kepada yang belum mempunyai kekuatan hukum, kalau mereka kabur gimana? Bisa saja tidak bertanggung jawab, ya kalau misalnya saya hapus dengan sengaja service2 startup lama saya, saya ga bisa di salahin sama client, client mengeluhpun akan percuma karena negara tidak akan membantu. So yang masih punya service di tempat yang belum mempunyai badan hukum, mending pastikan dahulu tempatnya bisa di tuntut (apabila ada terjadi hal yang tidak di inginkan) dan mau bertanggung jawab atas hak-hak yang seharusnya di berikan.
Oke ternyata sudah panjang, Alhamdulillah saat ini startup saya cukup berjalan dengan baik, dan banyak sekali yang harus di pikirkan ketimbang membuat artikel ini (hehe) Oh ternyata permasalahan tak cukup disanaa untuk saya, saya kira orang-orang lama tidak akan mengusik saya lagi. Ternyata ada yang menarik perhatian public lagi : ga tau deh itu siapa dan maksudnya seperti apa, yang jelas teman-teman saya banyak yang memberi tahu hal itu.
Sedikit informasi saja no hp saya : awalnya 857 akhirnya 585 dan nama saya Alfian Pamungkas Sakawiguna
Di status tersebut deskripsinya : ‘Guys, paypal kita di hack lagi nih, upps, ada namanya.’ di gambar Al dan akhirnya guna, agak mirip dengan no hp saya, dan nama saya banget nih Saya disana cukup gerah sampai-sampai saya mau meluangkan waktu untuk menulis sepanjang ini 🙂
Saya masih ingat ada akun email r__@metroworld.co.id yang masih nyantol sama google apps saya, Saya lampirkan di komentar, karena saya agak panas, jadi saya ingin sekali menghapus akun tersebut, sebelum saya hapus saya resset password untuk membuka dahulu dan melihat orderan dari envanto. Ternyata Envanto tersebut di order oleh email dari do@mwh.asia kemudian pake nama saya. Loh loh (siapa yang daftarin) jaman saya disana ga ada email dengan do@mwh.asia saya aja baru tau ada email do@mwh.asia ketia meliat envanto di email r__@metroworld.co.id. Ada yang kena hack dan ada nama yang mirip saya.
wallahualam bisawab
Semoga cerita singkat ini bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman 😀
Semoga bermanfaat 🙂