Fiksi

Awan Hitam Mampu Menutupi Langit Ini

Huaaa aku harus bilang apa? *kok jadi ikut tegang -__-” dasar perubah suasana, persis bagaikan kamu telah menyelesaikan bangunan yang amat hebat bertahun – tahun, lalu tsunami datang, alhasil bangunan itu hancur begitu saja  hebat bukan? Seketika aku hening dan memang aku tak mampu berkata-kata, apalagi aku harus memarahinya. Itu mustahil  karena dia…. Sudahlah kamu tak akan mengerti –”, apalagi setelah dia menceritakan kenapa dia harus merusaknya… Bahkan saat dia merasa bersalah apalagi aku yang melakukan adegan di luar skenario yang di berikan. yaaa itu aku yang merusak, aaa seandainya aku dulu ga seperti itu aku ga begini dan blabla#‎iseng, mungkin tidak akan seperti ini, tetap aku hanya mampu berkata ‘aku yang salah’.

apa yang di rencanakan tidak hanya sebatas kata-kata saja, bahkan sejak itu aku tak pernah berharap melihatnya di area syuting ini, bukan berarti aku tak mau melihatnya, aku tetap terhibur, bayangkan saja aku lebih dari 1 tahun menjadi tokoh utama bersamanya –”, karena hal itu saat dia ada di belakangkupun aku tak berminat untuk melihatnya apalagi aku harus menyapanya –”, itu bukan kemauanku, tapi itu karna apa yang aku lihat tak seperti yang dia katakan | aku berpikir dia membohinguku -__-” suudzon lagi.

aaa teriakan ini tak pernah cukup untuk membalasnya. Lagi lagi aku bingung mau menceritakan apa, sehari setelah dia berjanji 05.50 akupun bertemu dengannya tapi sayangnya dia tidak memberikan apa yang dia rancang olehnya huaa aku mencoba untuk berbincang, mana responnya? Mana keinginan kamu pada malam itu? Aku menagihnya di pagi itu, benar memang harusnya seperti ini, aku mulai luluh dan pasrah untuk yang terjadi dalam episode selanjutnya, episodeku, episodemu, sampai jumpa semoga kamu berhasil merealisasikan program kamu!

Sayang sekali aku sedang mendung, tak sesuai dengan biru langit yang indah bersama sorot yang menyinari kehidupan ini, tak pernah aku ingin memperlihatkan tulisan ini kepada siapapun namun dialah yang memaksakan aku harus membuka apa yang ada di komputer, bahkan ingin melanjutkan tulisan ini.

Entahlah apa yang ada di perasaan ini *loh kok, dia menangis membacanya, oh ya mungkin aku duluan yang menangis karena mengingat tulisan itu, wah aku menangis karena hal seperti ini –” payah! Bukan berarti aku…. Wah sulit untuk menjelaskan ini, apalagi ini… Perasaan aapaaa? ada apa? –” antara bisa jadi tenang telah mencurahkan semuanya *aduhh jadi begini, dan bisa membuat menyesal karena aku menulis ini, ehh maksudnya dia telah membaca ini, ya sekarang tinggal liat aja, aku mempunyai peluang, yaitu dia akan membenciku sepenuh hati –”, ataupun dia mampu merealisasikannya. AAaaaaaaaaa Semoga aku bisa memperbaiki kesalahan, aku siap untuk mengakhiri cerita ini bahkan dipertemukan menjadi pemeran utama dalam episode yang lebih baik 

Udah ya ga tahan aku cerita seperti ini, membuat dunia hanya berisi aku dan dia saja… Bosan juga ya aku menghabiskan waktu bersamanya wahh apalagi ini –” nah loh eitss jangan salah… Ini cerita alami (motivasi dari Allah) inilah aku banyak belajar dariNya melalui dia, pokoknya subhanallah yah  sampai akhirnya aku dapat mengendarai sepeda tanpa tuntunan orang lain *DIA (ya bisa di bilang aku mulai terbiasa dan mampu mengendarai sepeda tanpanya) bahkan aku mampu mengendarainya lebih kencang  , jadi yaa dia adalah orang yang mengajariku untuk bersepeda dan sekarang aku bisa melakukannya hingga terbiasa, bahkan mampu mengendarai speda sekencang ini 

Terimakasih banyak, kamu memang pemberi pelajaran yang amat hebat 

kamu merubah hidupku!

Aku me…….rindukanmu!

Apa yang akan terjadi ? (jangan nunggu suka lama terbitnya lagi –”)

JazakAllah Khairan

You Might Also Like

No Comments

    Leave a Reply