Pelajaran Sepotong Ilmu

Menyikapi masalah

Saya membuat voting di instagram untuk menerbitkan artikel, ternyata problem solver lebih banyak di pilih dibandingkan risk taker. Kedua hal tersebut sangat berkaitan, setiap diri kita pasti mempunyai problem dan pernah mengalami kebingungan antara sebuah pilihan, mau tidak mau harus mengambil keputusan yang tentunya di dasari banyak aspek penilaian. Sadar tidak sadar kita memang tidak asing dengan kedua hal ini, bahkan tugas kita selama ini adalah menyelesaikan masalah. Kadang kita akan kebingungan untuk menyelesaikan masalah dengan hati yang tidak tenang (kepanikan). Kunci menyelesaikan masalah adalah ketenangan, jangan tergesa-gesa, perlu waktu yang tepat setelah meminta petunjuk. Permasalahan sederhana tidak akan pernah kembali menjadi sederhana ketika mulai banyak pihak yang terlibat. Apabila sudah seperti ini, pikiran akan lebih terpengaruh kepada saran dan masukan orang lain dibandingkan percaya kepada dirinya sendiri, padahal yang jauh lebih memahami permasalahan adalah diri kita sendiri, sebaiknya jika kelak kita mempunyai masalah dapat diselesaikan baik-baik sebelum keterlibatan orang lain mulai menambah beban masalah. Salah satu contohnya adalah keluhan customer saya karena terlalu lama menunggu respon, client tidak tenang karena merasa tidak ada kejelasan, sehingga customer saya membicararakan permasalahan ini di media sosial dan berujung  menjadi lebih kompleks kepada kita karena yang awalnya masalah tersebut bisa di selesaikan dengan cepat namun faktanya membuat lebih lama dan menjadi bahan ocehan orang lain yang berpendapat hanya melihat sisi negatifnya saja.

Semua hal tersebut banyak faktor, tidak hanya bisa di salahkan satu pihak saja, ada juga yang ‘meminta bantuan’ tapi berujung marah atau bisa saja hal tersebut adalah kesalahan user sendiri?

Menyelesaikan masalah setiap hari adalah pekerjaan harian saya, menyelesaikan masalah customer, menyelesaikan masalah internal, menyelesaikan masalah kordinasi team. Belum lagi menyelesaikan masalah ‘aku dan kamu :)’

Kebetulan minggu lalu saya dihadapi banyak masalah dan saya harus ujian di waktu yang bersamaan. Saya harus maintenance server juga sambil mengerjakan soal ujian. Saya bisa mengerjakan dengan multitasking, hanya saja waktu yang tidak terselesaikan. Ujian Sertifikasi saya mengocek $600 untuk retake harus bayar kembali $300.

Candidate Name: Alfian Pamungkas Sakawiguna

Test Date: October 01, 2017 10:46:07 PM

Score: 98 / 150 (65%)

Saya ingat dengan jelas… waktu tepat 00:36:28 lagi dan saya baru menjawab 80 soal. ‘Question 80 of 150’ Apabila benar 7 soal lagi saya bisa lulus.

Banyak kepanikan terjadi, dan karena waktu yang tidak tepat. Kita tidak bisa menghindari permasalahan dan ujian kehidupan, tapi tentunya kita bisa belajar tenang untuk menghadapi semuanya. Kadang kala kita perlu tarik ulur seperti layangan dan hembusan angin. Tentunya kita harus percaya bahwa setiap masalah pasti mempunyai banyak solusi.

Setiap diri kita adalah risk taker dan juga problem solver, semoga kita selalu di mudahkan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang kita hadapi. Orang yang dalam proses mengejar hal yang diimpikannya pasti akan menghadapi kebingungan dalam memilih; keraguan mengambil resiko saat mengambil keputusan. Seperti sebuah tes yang memang harus dilalui. Karena memang ingin saja tidak cukup, harus dibuktikan seberapa keras dan besar keinginan untuk meraihnya.

Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, sabar menerima hasilnya.

Setiap orang termasuk kita adalah super hero sejati, yang saya sebut SABAR-MAN!

You Might Also Like

No Comments

    Leave a Reply