Sebuah artikel yang di tujukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMA
Aku adalah sperma juara yang kini jadi orang bodoh dan terancam jadi orang sukses, aku di takdirkan lahir pada seorang pasangan pendidik hebat, mereka adalah no 1 di bumi. Aku sangat berharap dapat membahagiakan mereka. Ayah dan Ibuku adalah pembangun negeri ini, mereka tak hanya mendidik anaknya, mereka adalah seorang guru. “Ayah teringat ketika kamu di lahirkan semua orang penuh dengan kebahagiaan apalagi ibu dan ayahmu ini” kamu di ciptakan bukan hanya untuk sekedar bermain dalam hidupmu, percayalah kamu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang insyaAllah kamu akan membahagiakan semua orang yang mengenalmu.
Aku teringat kata-kata itu ketika berjalan dengan alur yang lurus untuk kesuksesan, namun saya terhenti pada persimpangan yang membingungkan “Aku harus kemana? Aku harus bagaimana? Apakah mampu melalaluinya?” Namun sperma juara ini baru mampu untuk bermimpi dan berharap cita-citanya tercapai. Sudah waktunya aku berusaha untuk menjadi yang terbaik dari sperma sperma juara lainnya. Melawan keterbatasan walau sedikit kemungkinan aku taakan menyerah untuk menghadapi semuanya.
Lingkunganku ikut membantu meluruskan kemana aku harus memilih jalan yang paling tepat untuk melangkahkan kaki ini. Bersama sperma juara lainnya aku belajar dan saat itu juga ternyata aku jauh tertinggal dari barisan depan untuk menggapai cita – citaku, aku mulai bertemu dengan bejuang yang lebih hebat, kuat dan dia pantang menyerah, sungguh aku kagum melihatnya. Namun berkat orang seperti itulah aku bisa lebih bersemangat untuk mencapai harapan dari orang tuaku. Perjalanan ini aku lalui dengan berbagai kisah, ingin rasanya aku menuliskan semuanya. Terkadang aku iri kepada orang yang mampu mengerjakan pekerjaan yang tidak dapat aku lakukan hingga membuat aku lupa dengan perkataan “semua orang mempunyai kelebihan masing – masing”. Aku tau aku tak mampu dalam bidang itu aku hanya dapat berusaha semaksimal mungkin, biarkan aku kecewa setelah mencobanya dari pada aku kecewa tanpa mencobanya sama sekali. Akhirnya aku mampu menentukan apa yang harus aku pelajari untuk mencapai cita – cita ini.
Mulailah fokus terhadap bidang yang aku suka dan memang itu terasa lebih mudah dari pada bidang lain, aku yakin ini bidangku. Alhamdulillah tanpa harus mempunyai guru dalam bidang ini aku dapat melakukannya, dan menjadikan ilmu ini bermanfaat untuk orang lain. Aku mulai di kenal oleh orang lain, dan keluargakupun senang melihat aku sukses dalam perjalan menuju kisah sukses lainnya. Tahun ini aku mulai bimbang kemana aku harus kuliah. Hingga akhirnya aku diterima di program studi ilmu komputer UGM. Selangkah lagi aku akan membuat orang tuaku tersenyum melihat harapan yang di amanatkan kepadaku tercapai. Setelah lulus aku mulai membuat perusahaan, 1 tahun setelah perusahaan berdiri aku akan memberangkatkan kedua orang tuaku untuk menjadi haji. Alhamdulillah aku bersungguh – sungguh menghadapi pahitnya kehidupan ini hingga aku mendapatkan manisnya hidup, sungguh Allah memang adil, dan tau apa yang pantas di berikan kepada mahkluknya. Semua akan indah pada waktunya.
No Comments