All Posts By

Alfian Pamungkas Sakawiguna

Klasik

Perjalanan ke Aussie

Saya belajar bagaimana goverment dan researcher disini dapat saling membantu, berkolaborasi dalam pengembangan technology di area kampus untuk memajukan bangsanya sendiri. Mereka sangat terbuka untuk siapapun yang ingin belajar, Semoga saya bisa ikut serta meimplementasikan hal yang baik di negara Indonesia.
16 – 20 April 2018 Driving to Canberra from Sydney.

Ekspor domba ke timur tengah, ada yang mati di perjalanan. LSMnya demo! Akhirnya pemerintah stop impor dan memberi peringatan untuk memperbaiki sistemnya terlebih dahulu. Wortel disini mentah saja rasanya manis, kualitasnya tidak di ragukan, karena petani disini punya slogan ‘we make them happy’ maka dari itu petani disini gajinya setara dengan pegawai bank, mereka di hargai!

Ada yang unik lainnya pada hewan sapi, 3 orang pegawai umumnya memegang 500 – 2000 ekor sapi! Sapinya sendiri di biarkan di hamparan yang luas, sehingga mereka bahagia dan lebih banyak dagingnya. Jelas di ekspor ke mana-mana salah satunya ke Indonesia, dari harga bisa lebih murah dan kualitasnya lebih baik!
.
Australia banyak memanen anggur tapi mereka kehabisan buah anggur karena di olah menjadi wine. Bahkan mereka harus impor dari Prancis dan Amerika untuk mendapatkan buah anggur.
.
So… masih banyak peluang bagi saya petani di Indonesia, coba kita sama-sama bahagiakan hewan, tumbuhan agar hasilnya maksimal. Semua mengenai bisnis, kuncinya hanya satu perbaiki kualitas untuk bisa bersaing dengan bangsa lain. ?

Banyak pelajaran yang saya ambil, ternyata tidak hanya saya yang sedang belajar di Canbera, Setelah saya dari kedutaan bertemu pak dubes, Saya dapat info bahwa bapak ibu pejabat eselon 1 RI sedang berada di Canberra, kebetulan saya ada yang kenal dan akhirnya bertemu, 5 menit dari Geoscience Australia tempat saya meeting, jika di Indo ‘Badan Geologi Indonesia’. Usai berjumpa saya banyak bertanya, ternyata para pejabat kita sedang belajar dari pemerintahan Australia, sharing knowledge mengenai integritas dan transparansi aparatur negara yang diwakili oleh semua kementrian Australia, mereka mendatangi lokasi meeting dan sangat efektif. Tidak lain tujuannya untuk mencegah korupsi. Padahal kita tidak pernah merencanakan perjalanan yang sama, bahkan di Jakarta saja susah untuk bertemu. Ternyata malah bertemu di tempat yang sama-sama sedang kita jadikan contoh baik dalam teknologi untuk Indonesia.

Foto bersama pejabat eselon 1 RI

Pelajaran Sepotong Ilmu

Menyikapi masalah

Saya membuat voting di instagram untuk menerbitkan artikel, ternyata problem solver lebih banyak di pilih dibandingkan risk taker. Kedua hal tersebut sangat berkaitan, setiap diri kita pasti mempunyai problem dan pernah mengalami kebingungan antara sebuah pilihan, mau tidak mau harus mengambil keputusan yang tentunya di dasari banyak aspek penilaian. Sadar tidak sadar kita memang tidak asing dengan kedua hal ini, bahkan tugas kita selama ini adalah menyelesaikan masalah. Kadang kita akan kebingungan untuk menyelesaikan masalah dengan hati yang tidak tenang (kepanikan). Kunci menyelesaikan masalah adalah ketenangan, jangan tergesa-gesa, perlu waktu yang tepat setelah meminta petunjuk. Permasalahan sederhana tidak akan pernah kembali menjadi sederhana ketika mulai banyak pihak yang terlibat. Apabila sudah seperti ini, pikiran akan lebih terpengaruh kepada saran dan masukan orang lain dibandingkan percaya kepada dirinya sendiri, padahal yang jauh lebih memahami permasalahan adalah diri kita sendiri, sebaiknya jika kelak kita mempunyai masalah dapat diselesaikan baik-baik sebelum keterlibatan orang lain mulai menambah beban masalah. Salah satu contohnya adalah keluhan customer saya karena terlalu lama menunggu respon, client tidak tenang karena merasa tidak ada kejelasan, sehingga customer saya membicararakan permasalahan ini di media sosial dan berujung  menjadi lebih kompleks kepada kita karena yang awalnya masalah tersebut bisa di selesaikan dengan cepat namun faktanya membuat lebih lama dan menjadi bahan ocehan orang lain yang berpendapat hanya melihat sisi negatifnya saja.

Semua hal tersebut banyak faktor, tidak hanya bisa di salahkan satu pihak saja, ada juga yang ‘meminta bantuan’ tapi berujung marah atau bisa saja hal tersebut adalah kesalahan user sendiri?

Menyelesaikan masalah setiap hari adalah pekerjaan harian saya, menyelesaikan masalah customer, menyelesaikan masalah internal, menyelesaikan masalah kordinasi team. Belum lagi menyelesaikan masalah ‘aku dan kamu :)’

Kebetulan minggu lalu saya dihadapi banyak masalah dan saya harus ujian di waktu yang bersamaan. Saya harus maintenance server juga sambil mengerjakan soal ujian. Saya bisa mengerjakan dengan multitasking, hanya saja waktu yang tidak terselesaikan. Ujian Sertifikasi saya mengocek $600 untuk retake harus bayar kembali $300.

Candidate Name: Alfian Pamungkas Sakawiguna

Test Date: October 01, 2017 10:46:07 PM

Score: 98 / 150 (65%)

Saya ingat dengan jelas… waktu tepat 00:36:28 lagi dan saya baru menjawab 80 soal. ‘Question 80 of 150’ Apabila benar 7 soal lagi saya bisa lulus.

Banyak kepanikan terjadi, dan karena waktu yang tidak tepat. Kita tidak bisa menghindari permasalahan dan ujian kehidupan, tapi tentunya kita bisa belajar tenang untuk menghadapi semuanya. Kadang kala kita perlu tarik ulur seperti layangan dan hembusan angin. Tentunya kita harus percaya bahwa setiap masalah pasti mempunyai banyak solusi.

Setiap diri kita adalah risk taker dan juga problem solver, semoga kita selalu di mudahkan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang kita hadapi. Orang yang dalam proses mengejar hal yang diimpikannya pasti akan menghadapi kebingungan dalam memilih; keraguan mengambil resiko saat mengambil keputusan. Seperti sebuah tes yang memang harus dilalui. Karena memang ingin saja tidak cukup, harus dibuktikan seberapa keras dan besar keinginan untuk meraihnya.

Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, sabar menerima hasilnya.

Setiap orang termasuk kita adalah super hero sejati, yang saya sebut SABAR-MAN!

Pelajaran Sepotong Ilmu

Sabr ?

Sabr means patience. It means exercising patience during trials, little or big, and it means remaining calm during anxiety.

Many times in the Quran, Allah (ta’ala) speaks of the patient and the reward that they will receive for being patient. The Quran talks about beautiful patience as a mark of a true believer.

“So be patient with gracious patience.” (Quran 70:5)

Unfortunately, many times, people equate sabr with complacency. They take it that since the Quran and Hadith of the Messenger of Allah (SAW) preach patience, that whenever anything happens to them, they should just sit, watch, wallow in misery and hope for better days.

This is not what Sabr is. Sabr is patience, but it does not mean that you cannot do anything.

Why Sabr is Not Complacency

Let’s look at the story of Prophet Nuh. He lived for over 900 years and spent a large part of his life calling his people to the path of Allah (ta’ala). All those centuries he spent propagating Islam, people derided him and did not listen.

Prophet Nuh (as) could have thrown his hands up and left them alone, after all, he had tried calling them several times. But no, he called them to the point where Allah (ta’ala)’s storm was about to hit.

Similarly with Prophet Muhammad (SAW), born and bred in Makkah but couldn’t get many of his people to accept the message of Islam. He left for Madinah and came back years later after the conquest of Makkah. He didn’t just leave Makkah and forget about them, he prayed for them and actively tried to bring them to the light till he was successful.

Many of the lives of the Prophets are a true demonstration of sabr in the face of trials to their own selves, their families, their tribe, etc. But during all these trials, one thing remains constant-  the Prophets and Messengers continued to work. They never folded their hands and resigned to fate.

If Sabr is not you folding your hands and accepting defeat, what then is Sabr?

  • Sabr is reliance upon, and trust in Allah (ta’ala). It is a firm belief that only He can remove your trials, and only he can bring you relief
  • Sabr is having hope for a greater reward. When a lady complained of her epilepsy condition to the Prophet (SAW), he advised her to be patient, in the hopes of a greater reward from her Lord
  • Sabr is obedience. It is Prophet Musa (AS) leading his people away from Pharaoh even when he did not yet understand how their escape will happen
  • Sabr is accepting the decree of Allah (ta’ala)  when he chooses to take your spouse, child or parents early. It is understanding that only Him has the knowledge of the unseen and knows what is best for us.

All of these do not mean complacency. When we are complacent with our sabr, that’s when we do the following:

Face trials without seeking the help of Allah (ta’ala).

No one can overcome their trials on their own, so not asking our Rabb for help is a sign that we have thrown up our hands.

Stop Praying

When you are at the lowest, when you feel the saddest, that is when you should pray more. We become complacent when we stop praying because we are going through difficulties.

Fail to Seek Help

To Allah (ta’ala) belongs all the help that we need, but there are certain things that we can do to help ourselves. For example, when you fall sick, it is a trial for you, but you can’t wait for Allah (ta’ala) to take this trial away without seeking medical attention. You have to find a cure for your ailment, while at the same time pray to your Creator for good health.

How to Practice Sabr

“Never a believer is stricken with a discomfort, an illness, an anxiety, a grief or mental worry or even the pricking of a thorn but Allah will expiate his sins on account of his patience”. (Riyad us-Saliheen)

Sabr is a characteristic of a good believer. It is a sign that a person understands their Deen and it shows their belief in Allah (ta’ala). There are infinite ways for us to practice sabr in our everyday lives, but if you want to understand how to practice sabr, take a look at the following:

Show Gratitude

Gratitude is a form of sabr, and it is one of the best things we can do especially at the first strike of calamity. If someone just died in your arms, put your head on the ground and make a Sajdah of gratitude to show Allah (ta’ala) that even though this hurts, you are grateful to be tested.

When Prophet Muhammad (SAW) lost his son, Ibraaheem, he said: “The eye weeps and the heart grieves, but we say only what our Lord is pleased with, and we are grieved for you, Ibrahim.” (Sunan Abi Dawud)

Seek Forgiveness

Sometimes, our trials can be overcome by seeking forgiveness, even if they were not as a result of any sins that we have committed. Don’t throw your hands up in despair, make tawbah and seek forgiveness.

Be patient

Sabr is patience, and there is no other way to practice it wholly than to be patient. It may seem like a trial is unending, but only patience can bring us through to a successful end.

“Indeed, Allah is with the patient.” (Quran 8:46)

Remember Allah (ta’ala) When It Hurts

When you feel like nothing’s going right, when you miss your loved ones who have passed away, when you feel anguish over the sadness in your heart, remember Allah. Make Dua, recite some Adhkar, read the Quran and keep your tongue moist with the remembrance of Allah (ta’ala).

Sabr in Islam is not about waiting for miracles to happen in our lives, and it is not about feeling hopeless and powerless with our situation. It is about being patient with reliance on Allah (ta’ala).

“Whosoever would be patient, Allah will give him patience, and no one is granted a gift better and more comprehensive than patience”. (Riyad us-Saliheen)

Get Through Hard Times With Patience :

Klasik

About Alfian

Alfian Pamungkas Sakawiguna (born November 30, 1995) is the founder of IDCloudHost and one of young motivator in Indonesia. In 2015, Alfian founded IDCloudHost which became one of the well known Hosting Provider in Indonesia. During his career at IDCloudHost, Alfian held the position of CEO, while also being the one of four individual shareholder until now. Now IDCloudHost is one of the best-known Hosting Provider startup which held a lot of Corporate Social Responsibility (CSR).

Early Life

Alfian was born in Sukabumi, West Java – Indonesia on November 30, 1995. He is the youngest son of Mrs. Imas Masitoh and Mr. Supriyono. Alfian went to SDN Bojonggenteng Tengah & Madrasah Diniyah Awaliyah Urwatul Huda Bojonggenteng for his elementary school. From his early age, the spirit for sparing, sharing, and entrepreneur is already in him. With only Rp 2.000 per day, Alfian still able to save money, and share it to friends which is more in need. Alfian is already love to do Sunnah Fasting at the very young age (5th grade in elementary school) with one of his reason is to SAVE MONEY.

While he is on the 4th – 5th Grade in elementary school, Alfian attended an English Lesson with Mr. Nuri, which became one of the basic from his skill to speak in English while become a speakers or lecturer abroad.

On the old days, where the computer is still a luxury thing, Alfian who was still 11 years old is already interested in computer. In his childhood, whose already own a computer is his older sister. A 2nd pentium computer with Windows 98 operating system. Started by only saw his sister operated her computer, he starts to get his interest. Until now, Alfian still remembers his sisters words which told him for not touching the computer, because she was afraid that Alfian will broke it. But those words are become his turning point promised himself that one day he could have a computer and would be able to operate a computer better than his sister.

Alfian who grew up as a teenager starts to continue his study at SMPN 1 Kalapanunggal, he also actives as a staff of Intra-School Student Organization (Student Council), karate, and flag hoisting troop. During that time, Mr. Supriyono who was a teacher of mathematics also father of Alfian was confused with his son who is very difficult to understand Mathematics. But from that moment, Alfian and his parents realized that exact science is not his talent.

His passion for computers and information technology (IT) which grew since childhood made Alfian often being scolded by his parents for always being in front of the computer until late at night. At that time his parents assume Alfian never study because it rarely holds the book. But it does not dampen his love to the IT world, Alfian continues to learn. Because of he love that, after graduating high school, exactly in 2014, Alfian choses to enter Telkom University in Bandung, West Java.

Entrepreneurship

Being a successful person in young age, Alfian could get a hundreds of Million Rupiah each Month in his early 20. Those moneys are earned from a web hosting company (IDCloudHost). His company is providing a services for domain register, Cloud Hosting, Servers (VPS and Dedicated Server, etc.

Even though he wasn’t born among a business family, but entrepreneurial spirit of Alfian has grown since he was a child. While he is still in Junior High School, he was able to establish an Internet-Cafe in his hometown, Sukabumi, West Java, with his own money, without money from his parents. He said that he got money from selling a cellphone pulses.

Alfian’s Internet-Cafe is a successful, because at that time, the internet access to the village is really difficult to reach. All teenagers flocked to Alfian’s Internet-Cafe to interact with the cyberspace. From this business Alfian could get a lot of money. He also received an award from Communication and Informatics Government for being a finalist of Healthy and Safe Internet Ambassador 2013”. Alfian learned a lot about computers and networks from opening his own Internet-Cafe.

Alfian confess that he was studying the field of Web Hosting Provider before entering the college. The reason he studied that field was very simple, that is because he sees the potential needs of the application and the website is getting bigger, and would be bigger in the future. He said that he started the IDCloudHost with only 0 capital, and for pay the paid applications, he tries to save money by fasting, and invest more of his time to learn about it. Everything is paid off when the result become spectacular. Now, the PT. Cloud Hosting Indonesia’s turnover has reached hundreds of Million Rupiah per Month.

However, it doesn’t makes him proud of himself. Alfian keeps developing his business. One of his strategy is to utilize the social medias, and targeting several markets to attract consumers.

Though his company, Alfian held some Corporate Social Responsibility (CSR) events through some program such as: Ekabima (Indonesian Advanced Education) which providing a free website and Google Apps for schools in Indonesia, NGO Go Digital Program which providing a free website and Google Apps for community/Foundation/Non-Governmental Organizations in Indonesia, and IDCloudHost (Fully-Funded) Scholarship Program which helps 2 or more students to continue their study to University.

Running a business without any obstacles is impossible, so does Alfian should face some. In the first year of IDCloudHost, several hosting companies was offered Alfian a fantastic number of money worth of billions rupiahs to acquire IDCloudHost. But Alfian surely won’t easily give up on his dream to develop his own company, he also didn’t want to disappoint his clients by sold IDCloudHost to his rival. He is afraid that he will lost the trust from his client and his good name.

Alfian said that in the future he wants to build a cloud system in Indonesia which will be suitable with Indonesian Market. He also wants to educate SMEs so it could be online, makes Indonesian internet cheaper, and opening more jobs vacancy in agriculture sector. That is all because Alfian wants to help middle to lower class people to manage the agriculture.

At the end, to be a spirit for us and himself, Alfian has a motto “Bringing high tech to small biz around the globe.”

Mimpi

Cerita Beasiswa IDCloudHost

Mimpi yang muncul ketika menjadi seorang mahasiswa dan mensyukuri bahwa saya masih bisa membayar biaya kuliah yang terlihat setiap tahunnya selalu meningkat. Banyak yang lebih berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi dari pada saya yang berkesempatan kuliah namun tidak banyak prestasi yang dapat di raih. Bisa jadi usaha saya yang tidak maksimal untuk berikhtiar dalam perjuangan ini, walau seharusnya pendidikan merata untuk seluruh rakyat Indonesia, namun nyatatanya masih banyak yang kesulitan untuk melanjutkan kuliah. 2 tahun selalu bermimpi bisa membantu banyak orang untuk kuliah, walau memang kuliah bukan jalan satu-satunya untuk terus berjuang dalam kehidupan yang bermanfaat. Setiap pribadi pasti mempuyai opini masing-masing mengenai kuliah.

Kemauan itu saya simpan di sela manage perusahaan, karena setiap waktunya selalu ada yang harus saya kerjakan hingga saya perbaiki untuk memberikan service yang lebih baik lagi, rasa yang saya simpan baik-baik mulai saya keluarkan melalui beranda facebook, sekedar survey untuk memastikan jika kelak bisa membuat program apakah ada yang berminat atau tidak?

Berikut statusnya :

Bisa di bilang saya tidak menduga untuk memulai beasiswa di tahun ini. Setelah mendapatkan feedback dari beberapa rekan facebook, hal tersebut yang membuat saya memaksa untuk melakukan kontak ke beberapa kampus. Setelah survey saya tidak mau ketinggalan momentum untuk mencari calon yang relevan, Alhamdulillah seminggu dari survey saya mulai maraton bersama team untuk membuat halaman beasiswa, dan membuat target sebelum UN teman-teman pelamar bisa melakukan test (sekalian latihan UN). Berkerjasama dengan SMB Telkom University membuat kami lebih semangat untuk memilih kandidat yang tepat.

Tadaa yang daftar lebih dari 4700 peserta dalam waktu 2 bulan, Membuat saya semakin ketat untuk memilih orang yang tepat. Test online berjalan dengan baik di lakukan 8 April 2017. Terus terang saya semakin bingung harus memilih yang mana 🙂

Dalam group Beasiswa IDCloudHost saya aktif juga memantau siswa-siswi, banyak yang mengeluh kenapa beasiswa hanya untuk yang pintar, sedangkan yang tidak berprestasi tidak bisa masuk. Bersyukurlah untuk teman-teman yang tidak sepintar yang lain, saya juga seperti itu dan kita harus percaya bahwa setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing. Semua pasti ada hikmahnya, mulai dari hal  yang sederhana jangan pernah fokus pada kekurangan dan ketidakmampuan. Saya pribadi ingin sekali bisa mendapatkan beasiswa, namun ternyata hal tersebut bukan jalan saya, tapi saya harus terus ikhtiar untuk tidak kalah. Jangan pernah berkecil hati, saya adalah orang yang biasa-biasa saja dan masih banyak belajar untuk terus berikhtiar. Mungkin tulisan-tulisan saya di Instagram bisa jadi obat rasa pesimis @jejakklasik 🙂

Bismillah mudah-mudahan rekan yang tidak terpilih maupun yang terpilih dalam beasiswa ini dapat istiqomah di jalan berprestasti, negara ini memerlukan tangan-tangan kita untuk menjadi lebih baik. Selamat untuk teman-teman yang mendapatkan voucher ujian test masuk telkom gratis. Kesempatan tersebut jangan di sia-siakan 🙂

Selamat juga untuk rekan-rekan yang sudah di terima, mohon maaf belum bisa saya sebutkan disini.

Semangat untuk Indonesia yang lebih baik!

Terimakasih untuk team beasiswa atas segala partisipasi dan bantuannya, semoga tahun depan bisa lebih baik dan membuat program yang sama.

Kata Mereka Klasik Mimpi Pelajaran Sepotong Ilmu

Mental Bekerja

Dalam 6 bulan terakhir saya lebih banyak belajar dalam hal management, hampir setiap hari saya harus pergi meeting bersama client ataupun partner di luar kota. Setiap orang yang melihat saya beberapa kali katanya badan semakin kurus harus segera nyari pendamping hidup (setiap meeting selalu di tawarin akhwat) #iniserius xD. Itu semua karena IDCloudHost terlalu cepat menjadi besar. Bulan kemarin saya merencanakan di bulan ini menambah 1 server, nyatanya harus nambah 2, dan itupun masih kurang. Kalau ada transaksi besar wajarnya orang senang dan bersyukur. Saya kadang malah pengen balikin aja uangnya 🙁 Syukurnya masih di berikan kekuatan untuk terus berikhtiar dan juga terus berusaha belajar.

*saya berharap curhatan ini dapat di jadikan pelajaran untuk siapapun.

Katanya team idcloudhost adalah orang-orang yang luar biasa dan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, karena saat awal pendirian niat saya ingin membuat lapangan pekerjaan dan bisa membantu banyak orang go online dengan layanan yang amazing (halah pencitraan, tapi memang itu tujuannya hehe). Bagaimana caranya? Saya sendiri belajar dari 0, jika kita ingat semua orang di dunia ini pasti belajar dari 0 termasuk pendiri perusahaan-perusahaan yang selalu menjadi idola banyak orang. Segala sesuatunya kami usahakan sebaik mungkin untuk terus memperbaiki dan berkembang ke arah yang lebih baik. Saya ingat 3 bulan lalu membuka open recruitment ternyata total pendaftar hampir 100 dalam waktu 1 hari, kala itu membuka kesempatan untuk bagian customer support dan system administrator. Ternyata banyak sekali yang memerlukan pekerjaan, rata-rata pendaftar adalah fresh graduate S1 ada juga yang posisinya sedang ngantor. Padahal ga pernah buat kriteria seperti : minimal S1 blabla. Namun faktanya seperti ini.

2 Bulan terahir saya ingin sekali membantu alumni siswa SMK untuk bisa belajar menjadi customer service, dengan alasan dari sisi keluarga memang harus di bantu, dan juga 1 kecamatan dengan saya. Lebih ke hati karena ingin membantu, tidak mempunyai skill dalam IT tidak jadi suatu masalah yang penting ada kemauan. Padahal saya sendiri bisa di bilang tidak membutuhkannya karena bisa ngambil dari 100 pendaftar yang bahkan lebih qualified. Saya informasikan di awal bahwa ‘awal-awal jika belajar pasti akan susah, apalagi dunia baru buat teman-teman. Kuncinya hanya satu berusaha belajar sebaik mungkin. Karena saya sendiri dulu jadi CS dan tidak ada yang mengajari apalagi jika saya harus bertanya bingung harus bertanya kemana, disini teman-teman lebih beruntung di mudahkan banyak sekali orang yang bisa di tanya (CS Senior) bahkan bisa bertanya kepada saya setiap saat. Ketiga orang ini mengatakan ‘Iya akan berusaha’ pokoknya meyakinkan. Walau saya sendiri sudah tau hal tersebut tidak meyakinkan apalagi dengan mental yang seadanya’ 🙂 Dalam proses belajar teman-teman akan mendapatkan gaji, laptop baru dan juga uang makan yang di jamin. Alhamdulillah segala janji bisa saya tepati, bahkan kata ibu tetangga ada yang curhat salah satunya bahwa kerja disini enak ga susah dan bisa ngirim uang ke mamah di desa dengan angka yang cukup besar #katanyabegitu. Ya karena memang saya sendiri menyiapkan mereka untuk beberapa bulan kedepan dan tetap berfikir mereka dalam tahap belajar sampai akhir tahun, sampai cara penulisan bahasa Indonesiapun perlu di ajarkan, cukup memerlukan waktu lebih mengajarinya. Tapi ternyata salah satu di antara mereka ada yang mengundurkan diri setelah apa yang saya berikan (waktu) mengajari sepenuhnya dengan segala kesabaran dan pengorbanan yang menurut saya waktu tersebut bisa di gunakan hal yang lebih penting. Tapi saya sudah sepakat kepada diri saya untuk jangan pernah mengeluh dan juga jangan pernah ketergantungan kepada siapapun, harus ikhlas mengajari dan menjalaninya. yang terpenting saya sudah mengingatkan harus belajar apa, dan harus seperti apa. Apabila ada salah, saya mengoreksi dan berikan peringatan, syukurnya hal tersebut sudah saya lakukan. Ketika keluar awalnya tidak bilang akan keluar, hanya bilang ingin pulang. Ya karena disini penuh kebebasan saya izinkan pulang. Tapi ternyata tidak kembali lagi, sayapun dapat kabar setelah mendapatkan kabar dari pihak lain terlebih dahulu, sehingga ketika dia meminta izin keluar sepanjang lembaran kertas saya hanya menjawab :

Waalaikumsalam, iya sama-sama.

Jahat? Mungkin iya, tapi saya sendiri sudah menginformasikan sejak dulu bahwa jika ada permasalahan mohon di diskusikan, harus ada keterbukaan di antara kita semua. Okelah, dan ternyata saat ini setelah bilang, dia menyesal sudah meninggalkan kesempatan belajar ini hanya karena ‘nafsu’ atau ‘mental’ yang belum siap.

Setelah di telusuri ternyata permasalahannya bukan dalam pekerjaan dan juga bukan tentang idcloudhost. Hanya karena sebuah kecemburan pada rekan kerja.

1 Minggu kemudian, hal yang sama setelah di berikan peringatan akhirnya menyerah alasannya karena tidak sanggup dan ‘takut’ (yang ini laptopnya malah belum di berikan)

Padahal masih dalam proses pembelajaran

PR buat para guru, untuk terus menguatkan mental siswanya terutama dalam hal remedial, mungkin karena belum pernah di remedial atau ngulang kalkulus 1 semester. #ehh.

Segala sesuatu akan terseleksi dengan sendirinya, maka dari itu saya setuju bahwa team IDCloudHost isinya orang-orang yang luar biasa. 🙂

Banyak cerita yang bisa saya ceritakan namun hal ini penting untuk di ungkapkan karena bisa menjadikan pelajaran untuk semua orang terutama yang akan bekerja dan juga membangun lapangan pekerjaan.

Terimakasih sudah membaca, semoga segala sesuatunya di mudahkan 🙂

Mimpi Pelajaran Sepotong Ilmu

Sukses?

Banyak yang selalu bertanya mengenai definisi sukses dan menggap saya telah sukses lebih awal, mungkin itu hanya perasaan saja karena saat ini saya masih menapaki anak tangga ikhtiar yang ntah sejauh apa. Membayangkan hasil pun masih tertutup kabut awan. 😀

Sukses menurut saya adalah saat kita mampu mempersembahkan pengabdian terbaik di mana pun kita berada, semuanya akan terlihat dari keikhlasan serta kemuliaan akhlak yang di ungkapkan.

Kesuksesan kita adalah ketika mampu mempersembahkan yang terbaik dari hidup ini untuk kemaslahatan umat. ‘rahmatan lil alamin’ Kita sukses saat telah menjadi rahmat bagi sekitar kita.

Dengan begitu, siapa pun bisa menjadi orang yang sukses. Selama kita bekerja dengan baik dan benar, serta berakhlak mulia dialah orang sukses.

Kesuksesan sebenarnya adalah bagaimana agar dalam setiap hembusan napas kita senantiasa menjadi rahmat bagi sekitar kita. Kedatangan kita selalu membawa kebaikan dan senantiasa membuat orang lain tersenyum, dan kepergian kita ditangisi setiap orang karena sang pahlawan telah pergi, tidak meninggalkan luka dan kesulitan bagi siapa pun.

Qoutes :

khairunnas anfa’uhum linnas (Hadits) – Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Try not to become a man of success, rather become a man of value (Albert Einstein)

Hidup ini adalah sebuah pilihan, untuk melakoni seadanya, atau bergerak menebar kasih sayang dan cinta, menyebarkan energi dalam diri kita, dan senantiasa berusaha menjadi berarti bagi semua.

Semangat!!

Perjalanan

1 Tahun IDCH

Tanggal 14 April 2015 adalah pertama kalinya domain idcloudhost.com di aktifkan. Dimulai dengan saya sendiri sebagai superman yang harus membangun segalanya, karena memang kala itu hanya saya sendirian yang memulai idcloudhost. Bermula dengan mencari nama yang tepat, membangun website, serta membuat rumusan harga sampai dengan sistem billingpun di lakukan sendirian 🙂 #mbloo00. Setelah semuanya siap meroket bahkan sudah mempunyai beberapa client, kemudian saya mulai mencari partner. Rata-rata yang masuk IDCH sampai hari ini bukan karena di bukanya lowongan kerja, namun mereka mengajukan diri karena tertarik dengan keluarga ini dan saya mencoba menempatkannya. Saya banyak belajar ketika menempatkan posisi seseorang, di mulai dari yang mempunyai kemauan tinggi walau tidak mempunyai skill yang berkaitan, sampai yang skillnya jago sekali tapi ada sisi lain yang fatal dan harus di perbaiki bersama. Hal itu yang membutuhkan effort besar, karena saya harus melakukan training dan waktunya bukan hanya 1 – 2 pekan. Saya rasa setiap hari harus selalu melakukan training dan memonitoringnya. Banyak hal yang yang saya tinggalkan untuk membangun ini. Saya juga tidak pernah naik gunung dalam kurun waktu 1 tahun. 🙂 #ngenssmuncak #sayarindunaikgunung. 2 Bulan berdiri pada tanggal 5 Juni 2015 saya dan ke 3 rekan saya melakukan grand launching, tak lama dari hari itu akhirnya kami memutuskan idcloudhost.com untuk menjadi berbadan hukum. Tanggal 7 Juli 2015 resmi berdiri akta PT. Cloud Hosting Indonesia.

Kami bukan siapa-siapa, ketika perusahaan web hosting lain sudah ada yang belasan tahun berdiri di Indonesia, kami baru belajar dan siap-siap meroket dengan pengalaman yang amat sedikit. Rasa pesimis itu selalu muncul di waktu awal pendirian, namun rasa tersebut saya obati dengan bersungguh-sungguh untuk menjalani yang terbaik. Ingat betul ketika saya mempunyai target mendapatkan client hanya 10 di bulan pertama. Saking pesimisnya, ternyata bulan pertama berhasil meluluhkan puluhan client 😀

Selanjutnya saya mendapatkan masukan hingga keluhan dari service yang telah di berikan, lambat / situs di serang. Disana saya belajar untuk menyelesaikan semua permasalahan client-client, saya tidak ingin mengecewakan dan selalu ingin membuat nyaman dengan service idcloudhost. Fase ini perlu 3 bulan lebih untuk menjadikan semuanya hingga stabil. Bahkan ketika berhasil menambahkan server baru dengan configurasi yang menurut saya sudah sama tapi ternyata performancenya beda, Apa salah hayati 🙁 seharian kepikiran sampai tidurpun mimpinya mengenai server down serta client yang banyak menghubungi. *mimpilohhhh. Sedih sih tapi seru, ya rasa sedihnya selalu hilang dengan rasa syukur dan juga setelah melihat testimonial positive untuk idcloudhost. Selalu ada yang bisa di syukuri ketika di berikan beban yang berat. Makannya ketika saya berdoa bukan berharap untuk menjadi ‘mudahkanlah segala cobaan’ Melainkan ‘Semoga selalu di berikan kekuatkan untuk menghadapi segala persoalan’ Karena saya percaya bahwa cobaan itu membuat diri kita lebih baik kedepannya, banyak sekali hikmah yang bisa di petik. Dengan begitu rasa optimis saya selalu terisi kembali.

Dibulan ke 8 sudah ada yang menginkan untuk melakukan akusisi idcloudhost, hal tersebut karena melihat pertumbuhan idch yang cukup pesat. Angkanya seru sih sampai M M man hehe. Sayangnya saya tidak tertarik, saat itu saya belajar dan mulai mencari tahu mengenai management proses bisnis.

Investor, banyak sekali yang menanyakan mengenai pendanaan, investor saya client, dan atasan saya client juga. Alhamdulillah idcloudhost sampai saat ini tidak mempunyai hutang sepeserpun apalagi hutang ke bank. IDCloudHost benar-benar tumbuh besar karena pemutaran uang dari client. Pernah terbesit untuk mencari investor, namun tak lama kemudian saya menyadari selagi kita bisa melakukannya sendiri lakukanlah dan berusaha semaksimal mungkin tanpa harus merepotkan orang lain.

Kalau kata orang ilmu yang saya pakai adalah ilmu langit?

Ya begitulah, bisnis jika di niatkan untuk ummat dan bukan untuk memperkaya diri sendiri sepertinya akan berbeda hasilnya. Walau kadang manusia selalu ingin lebih dari apa yang dia milik saat ini.

Mulai sering jadi pembicara di depan anak muda yang keren-keren sampai jadi konsultan beberapa perusahaan, saya juga selalu berharap kepada orang yang mendengarkan suatu saat mereka dapat membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang, “apa yang saya pikirkan dengan hal itu? ”

Saya hanya membayangkan ketika membuka lapangan pekerjaan dan bisa memberika upah yang cukup, maka di gunakan untuk menghidupi keluarganya, memberikan kasih sayang lebih, saya sadar bahwa semua yang di berikanNYA hanya titipan, saya hanya seorang perantara dan tak lebih dari itu, semuanya tentang Amanah.

Bulan ke 10 saya berjuang dan akhirnya memenangkan sebuah proses event yakni Wirausaha Muda Mandiri. Alhamdulillah bisa sampai menang, hal tersebut saya anggap sebagai validasi bahwa proses bisnis yang saya jalankan sudah cukup matang, karena juri-juri dari event tersebut benar-benar orang yang sudah berpengalaman, selain itu saya bisa banyak mengenal orang-orang yang luar biasa juga.

Sebelumnya saya sudah menargetkan bahwa saya harus mencoba dan bisa lolos ke level nasional di event tersebut, ternyata Allah memang punya jalan lain dan tau apa yang terbaik untuk ummatnya, saya lolos penjurian Nasional hingga bisa menang! Mimpinya hanya lolos nasional, ternyata Allah berikan lebih dari apa yang saya bayangkan, Alhamdulillah.

Tak terasa kini IDCloudHost sudah 1 tahun berjalan, banyak sekali pelajaran yang di dapatkan untuk menjadi lebih baik kedepannya, walau kadang ada konflik, namun tetap sejatinya bahwa IDCloudHost adalah keluarga, dimana kita perlu saling mengingatkan dalam kebaikan serta membangun tangga – tangga untuk menggapai impian yang sudah kita sepakati bersama. Puncak! Tetaplah bersama-sama untuk berjalan, puncak sudah terlihat rasa lelah itu akan hilang ketika kita berhasil menaklukan mimpi tersebut. Bismillah… Semoga selalu di berikan kekuatan untuk menghadapi segala prosesnya 🙂

Banyak sekali kekurangan kami, dan masih banyak sekali perbaikan yang harus di lakukan dan juga tak lupa masih banyak yang harus di pikirkan untuk pembangunan negeri ini, yakni membangun ummat. Semoga IDCloudHost bisa selalu memberikan manfaat lebih untuk masyarakat sekitar.

Bandung, 4 Juni 2016

@alfian

Klasik Pelajaran

Lingkungan sekaligus workspace baru

Satu minggu berlalu saya tinggal di tempat dan lingkungan baru yang luar biasa. Bagaimana tidak, saya sendiri sangat senang sekali ketika bisa mengenal warga sekitar, dan juga belajar membangun walau pelan-pelan saja, wait : membangun rumah yang ada tangganya? #hehe Lebih tepatnya ini memang untuk kantor IDCloudHost, karena teman-teman yang lain memang banyak maunya, jadi rencananya minggu depan di cat ulang. Apaboleh buat kalau demi kenyamanan bersama aku sih setuju-setuju aja. Bagaimanapun kita bersama yang akan tinggal disini. #ehhbaperlagi. Ah sudahlah… 😛

Jadi hari ini adalah hari Jummat dan hari pertama saya shalat jummat di masjid terdekat. Sebetulnya ada jadwal kuliah dari pukul 06.30, kalau mau tau saya ngapain aja mungkin semalam tidur pukul 23.00 WIB bangun subuh dan lanjut experiment. Huahaha iya sih kerjanya cukup efektif sampai membuat saya lupa untuk sarapan ya lupa kuliah juga sih #ehh. Untungnya ada roti samping laptop, dan rotinyapun baru saya habiskan ketika berangkat ke masjid. Arght benar-bernar lupa untuk sarapan. Shalat jummat seperti biasanya setelah pulang masih sarungan saya ke rumah tetangga, kebetulan memang beliau jual makanan. Ternyata ketika saya kesana teman nasinya belum mateng, karena memang masaknya untuk sarapan, makan siang sampai makan sore itu menunya berbeda terus. Yang beli biasanya yang kerjanya di pabrik istirahat siang, pulang malam. Yaa begitulah saya jadi di untungkan juga karena makannya anget terus.

Sambil menunggu teman nasinya mateng, saya putuskan untuk ngobrol juga sama ibunya. Karena memang wajah saya baik *ngek, jadinya kita udah saling kenal dan saling membantu apabila ada keperluan, eh tadi malah ada celetuhan : “A, kalau ada apa-apa ke ibu aja, misalnya kalau belum di kirim sama mamahnya bilang aja sama ibu. Tadi ada si nenek (ibunya dia) ngasih tau harus ngerti sama mahasiswa” Beuhh baiknya… Oh iya nenek tersebut rumahnya memang besar, saya tahu dari rumahnya dan memang bisa di bilang orang kaya disini. Saya juga baru tau pas dia bilang (nenek tadi kesini) saya tanya, nenek rumahnya dimana bu? ini yang di depan. Oalahhh yang itu toh, karena dengan obrolan sebelumnya terdengar nenek baik sekali sontak saya bertanya : “nenek sekarang tinggal sama siapa bu, keliatannya ngerasain dari pait sampai bisa seperti ini ya bu? (saya belum sadar sama sekali kalau ibu ini anaknya)”

Dengan pertanyaan tersebut saya mendapatkan semua yang saya ingin tahu. “Iya a dulu aki itu petani tapi sekarang udah ga ada akinya, jadi di jual semua aset2nya” Saya malah bilang : “anak-anaknya ga ada yang ngikut jadi petani bu?” Jawabnya : “Engga ada a, tapi alhamdulillah rata-rata pada kuliah anak-anaknya” Ya syukur kalau gitumah bu. Dan dia bilang lagi : “Tapi kemarin pas di jual ada sedihnya juga, di bagi rata semua anaknya di kasih 1M” saya jawab : “ya sayang bu ga ada yang nerusin usaha kakek, kalau di uangkan takutnya abis, pada di ogo sih ya bu, padahal saya pengen banget jadi petani” #sayamasihbelum sadar kalau dia anaknya juga hehehe beberapa saat kemudian saya baru menyadari kalau beliau anaknya juga. Beliau bercerita mengenai kakaknya yang kuliah di luar negeri dan sekarang jadi dosen di UIN. Ya saya ga terlalu penasaran dengan hal itu. Obrolan-orbolan singkat yang tadi menawarkan uang pinjaman saya malah ngelamun dari kapan ya udah ga pernah di kirim sama mamah #ehhhhehee. Saya juga cerita ke beliau kalau saya udah ga pernah di kirim lagi. Alhamdulillah… Beliau juga bercerita bahwa suaminya TNI dan sudah 7 tahun tidak pulang-pulang. “Nanti kalau mamah sama bapak kesini suruh nginep di rumah ibu aja, da ibumah cuman ber 3 disini. ” Huaaa jleb, sebetulnya 3 hari yang lalu beliau sudah bercerita mengenai kehidupannya yang hanya bersama anak-anaknya dan menghidupinya dengan usaha buka warung makan saja. Awalnya saya yang mau nawarin uang pinjeman kalau ada apa-apa tapi udah keduluan sama beliau. 3 Hari yang lalu saya mengira suaminya sudah meninggal dan ternyata masih ada :3. Ibu ini berusaha sekali buat menghidupi anak-anaknya agar mereka kuliah. (y) Oh iya, makannya murah-murah juga. Bandung rasa Yogyakarta hehe.

Ini penampakan makan siang sekaligus sarapan, karena memang masakannya belum pada mateng saya request ceplok telor aja Rp. 12.000 bersama ikan fatin :v

makan

Dan ini dia yang akan di renovasi :

Coming soon, new office of @idcloudhost in Bandung. ?

A video posted by Alfian Pamungkas Sakawiguna (@jejakklasik) on


Nyaman berada di lingkungan seperti ini, setiap magrib lantunan yang ngaji masih rame, Seru pokoknya!! hehe

Cukup sudah cerita singkat perjalanan ini, semoga nanti bisa lebih banyak menulis perjalanan lainnya 🙂

Jadi gimana kuliahmu?

Jadi kapan kamunikah?

Thanks sudah baca 😉

Kata Mereka Klasik Mimpi Pelajaran Sepotong Ilmu

Partner?

3 tahun yang lalu saya pernah mendirikan sebuah startup hosting bernama Night-hosting (sendirian) kemudian nambah orang-orang yang saat itu saya anggap bisa bergabung dalam startup, bisa di bilang orang-orang yang sangat qualified :D, seiringnya berjalan waktu perubaan nama menjadi Metroworld Host Saya lupa akan historynya kalau lihat dari testimonial situs dan sosmedya nama itu terlihat sudah cukup besar di forum/media sosial, mungkin terkenal karena harganya yang murah (terakhir saya jalan2 ke halaman facebooknya 6 bulan yang lalu) kalau sekarang saya kurang tau mungkin kualitasnya sudah lebih baik dari pada dulu, saya sarankan bagi yang penasaran bisa di coba saja.
berikut cerita perjalanan night host sampai metroworldhost (bukan saya yang menulis) :

7 bulan yang lalu saya memutuskan untuk keluar dari metroworldhost, Saya bukan orang yang keras kepala dan cukup hati-hati dalam mengambil keputusan, mengenai income sudah pasti cukup besar apabila di bandingkan beberapa tahun yang lalu saat saya sendirian, ketika saya memutuskan untuk keluar saya di anggap sebagai orang yang labil dan ga pake mikir dalam mengambil keputusan (wkwk). Padahal, saya tidak meminta apa-apa dan keluar begitu saja setelah izin untuk keluar (keadaan internal sudah tau bahwa saya keluar) kemudian saya hanya merubah status di social media dari bekerja menjadi tidak bekerja linknya :

Saya keluar dan sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk membangun yang baru, tapi saya dapat pesan dari seseorang cient saya yang isinya ‘mas Alfian kalau customer mas kenapa2 setelah mas alfian pindah gimana? bukannya tujuan mas alfi membangun startup ini untuk memudahkan orang lain dan membuat client nyaman?’ jleb rasanya. Ada beberapa orang yang mengirim pesan serupa dan menjadikan saya terdorong membuat hal yang baru.

Ketika saya keluar hak akses saya langsung di hapus begitu saja, akun paypal (atas nama KTP saya) di rubah (saya sudah tidak pernah mengaksesnya lagi, mencari tahupun tak pernah karena balancenya cuman $200 ya ikhlaskan saja, lagian mungkin itu milik MWH)

Beberapa minggu kemudian saya mulai startup baru sendirian. Setelah setup billing area saya ingat bahwa saya masih mempunyai database startup lama (tidak ada aturan saya tidak boleh menggunakan database perusaahaan kan?) lagian dulu juga saya sendiri yang setup whmcsnya mengenai email, serta invoicenya. Disana saya menggunakan database tersebut untuk kemudahan dan mempercepat setup dan saya melakukan penghapusan service client (karena ingin mengosongkan isinya, takut jadi masalah) ternyata APInya masih nyantol dengan server startup lama, alhasil ternyata saya menghapus VPS juga dong. Saya ga sadar sama sekali, karena tidak ada notice penghapusan. Tiba-tiba beberapa minggu kemudian ada teman saya dari startup lama yang mengajak bertemu, dia bilang sih ada proyekan dari kampus yang berada di Jakarta mengenai cloud computing, lagian saya ingin silaturahmi dan menyelesaikan semuanya, seperti tandatangan surat pengunduran diri.

Tiba-tiba di akhir pembicaraan dia menunjukkan surat laporan dari metro jaya bahwa dia sebagai korban dan saya pelakunya. (tahan, jangan dulu ketawa), dia menceritakan bahwa keterpaksaan untuk melapor polisi karena (tuntutan client) it’s okay ga jadi masalah sama sekali buat saya. Dia menceritakan dan mengaku kaget bahwa polisi menemukan bukti seorang alfian pelakunya. Polisi menemukan bukti dengan mengakses cloudflare dan cloudflare tersebut atas nama alfian. Jadi langsung menyimpulkan bahwa yang hack adalah alfian. (saya mikir keras, polisi bisa buka cloudflare ‘hah? ga salah tuh? (wajah saya masih keep calm)’) saya ingat-ingat lagi password cloudflare saya memang belum berubah, jadi yang liat pastinya yang melapor, haduh mas situ yang melapor kok, kenapa pura-pura kaget polisi yang menemukan nama saya.‪#‎pencitraanmasakini‬. Tak hanya di sana, dia bilang polisi lagi butuh duit jadinya ga bisa di cancel pelaporan ini. wkwk (silahkan tertawa) ya begitulah, saya orangnya cuekan jadinya ga di tanggapi, terus mereka cape sendiri (saya di suruh bikin surat permintaan maaf, saya lakukan) ga tau nih ga jelas sekarang masalahnay gimana. Kalau lanjut ke pengadilan, manteup banget tuh, biar sama-sama ribet toh itu konsekuensi telah melapor dan tidak di lakukan secara kekeluargaan. Apalagi teamnya ada yang dari kalimantan, kan asyik tuh doi jadi bolak balik jakarta cuman buat sidang. Padahal metro belum punya bendera kekuatan hukum. bayangkan saja wkwkwwk.

Saya sih biasa saja menanggapi orang-orang seperti itu, dia minta tolongpun saya masih membantunya. Akun yang belum saya serahkan ketika di minta maka saya pasti berikan Berjalannya waktu, ternyata ada yang ingin bergabung dalam mengembangkan startup yang saya buat. Awalnya saya sendiri saja, ketika sudah menemukan partner maka saya usahakan bahwa proses legalitas perusahaan dengan kekuatan hukum, jadilah PT. Cloud Hosting Indonesia. Pembelajaran berharga bagi temen-temen semua dalam pertemanan, dan juga proses legalitas. Jangan mudah percaya untuk membeli kepada yang belum mempunyai kekuatan hukum, kalau mereka kabur gimana? Bisa saja tidak bertanggung jawab, ya kalau misalnya saya hapus dengan sengaja service2 startup lama saya, saya ga bisa di salahin sama client, client mengeluhpun akan percuma karena negara tidak akan membantu. So yang masih punya service di tempat yang belum mempunyai badan hukum, mending pastikan dahulu tempatnya bisa di tuntut (apabila ada terjadi hal yang tidak di inginkan) dan mau bertanggung jawab atas hak-hak yang seharusnya di berikan.

Oke ternyata sudah panjang, Alhamdulillah saat ini startup saya cukup berjalan dengan baik, dan banyak sekali yang harus di pikirkan ketimbang membuat artikel ini (hehe) Oh ternyata permasalahan tak cukup disanaa untuk saya, saya kira orang-orang lama tidak akan mengusik saya lagi. Ternyata ada yang menarik perhatian public lagi :  ga tau deh itu siapa dan maksudnya seperti apa, yang jelas teman-teman saya banyak yang memberi tahu hal itu.
Sedikit informasi saja no hp saya : awalnya 857 akhirnya 585 dan nama saya Alfian Pamungkas Sakawiguna
Di status tersebut deskripsinya : ‘Guys, paypal kita di hack lagi nih, upps, ada namanya.’ di gambar Al dan akhirnya guna, agak mirip dengan no hp saya, dan nama saya banget nih Saya disana cukup gerah sampai-sampai saya mau meluangkan waktu untuk menulis sepanjang ini 🙂

Saya masih ingat ada akun email r__@metroworld.co.id yang masih nyantol sama google apps saya, Saya lampirkan di komentar, karena saya agak panas, jadi saya ingin sekali menghapus akun tersebut, sebelum saya hapus saya resset password untuk membuka dahulu dan melihat orderan dari envanto. Ternyata Envanto tersebut di order oleh email dari do@mwh.asia kemudian pake nama saya. Loh loh (siapa yang daftarin) jaman saya disana ga ada email dengan do@mwh.asia saya aja baru tau ada email do@mwh.asia ketia meliat envanto di email r__@metroworld.co.id. Ada yang kena hack dan ada nama yang mirip saya.
wallahualam bisawab

Semoga cerita singkat ini bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman 😀
Semoga bermanfaat 🙂